Penulis: Harry A. Poeze
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Bahasa Indonesia
Softcover
Segel ori
Terbitan tahun 2020
Rp. 130.000
Review:
Tan Malaka (1894-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia menggunakan nama samaran sesudah 20 tahun mengembara. Pada masa Hindia Belanda ia bekerja untuk Komintern (Komunis Internasional ke-tiga) dan sesudah 1927 memimpin partai Repoeblik Indonesia yang ilegal dan antikolonial.
Ia tidak diberi peranan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, tokoh Tan Malaka yang legendaris itu berkenalan dengan pemimpin-pemimpin Republik Indonesia: Soekarno, Hatta dan Sjahrir. Tetapi segera pula mereka tidak sejalan. Tan Malaka menghendaki sikap tak mau berdamai dengan Belanda yang ingin memulihkan kembali kekuasaan kolonialnya. Ia memilih jalan "perjuangan" dan bukan jalan "diplomasi". Ia mendirikan Persatoean Perdjoangan yang dalam beberapa bulan menjadi alternatif dahsyat terhadap pemerintah moderat. Dalam konfrontasi di Parlemen ia kalah dan beberapa minggu kemudian ia dan pengikutnya ditangkap dan ditahan tanpa proses sama sekali dari Maret 1946 sampai September 1948.
Buku ini memuat riwayat petualangan peringatan Tan Malaka dan percobaan Partai Murba untuk menjadi Partai Kiri yang terbesar.