Penulis: George Orwell
Penerjemah: Bakdi Soemanto
Penerbit: Narasi
Tebal 148 halaman
Kondisi: Baru. Segel. Ori
Harga: Rp. 50.000
Review: Orwell bukanlah tipe manusia yang memperoleh mutiara kehidupan dengan mudah. Seperti yang kita ketahui dari riwayat panjang kehidupannya, ia menjalani hidup di bawah ancaman pengangguran, kepapaan, miskin, kelaparan serta dinginnya udara Eropa yang menusuk tulang. Ia adalah pengangguran yang
harus hidup dari "kebaikan atau kedermawanan palsu" Welfare State, terus-terusan menjadi gelandangan penganggur yang disantuni. keluar-masuk dari yayasan sosial penampungan gelandangan ke kamp penampungan lainnya. Dalam kurun waktu yang panjang hal itu harus dijalaninya. Tak jarang, untuk mempertahankan hidupnya, ia menjadi buruh pemetik apel di perkebunan-perkebunan apel besar yang dimiliki kaum pemodal.
harus hidup dari "kebaikan atau kedermawanan palsu" Welfare State, terus-terusan menjadi gelandangan penganggur yang disantuni. keluar-masuk dari yayasan sosial penampungan gelandangan ke kamp penampungan lainnya. Dalam kurun waktu yang panjang hal itu harus dijalaninya. Tak jarang, untuk mempertahankan hidupnya, ia menjadi buruh pemetik apel di perkebunan-perkebunan apel besar yang dimiliki kaum pemodal.
Pendek kata, Orwell dipaksa oleh kenyataan hidp untuk menjadi korban tatanan sosial yang tidak adil dan tidak humanis. Sebagai kaum miskin yang tertindas dan terhisap, kerapkali dalam sepanjang hidupnya ia harus menahankan rasa lapar yang merajang-rajang ususnya, dan dingin udara bersalju yang menusuk-nusuk tulangnya. Orwell, sebagai bagian dari manusia Eropa yang berasal dari kalangan Pariah tak bermodal, harus menjadi santapan lezat bagi kapitalisme justru di jantung kekuasaan pengekspor kapitalisme-imperialisme. Ironis dan tragisnya, hal itu terjadi di Eropa, sekali lagi, di jantung kapitalisme dan imperialisme Eropa!
